Klasifikasi : tujuan, manfaat, tahapan dan nomenklatur
Makhluk hidup beragam spesies di seluruh dunia telah diketahui memiliki banyak persamaan dan perbedaan karakteristik. Berdasarkan hal itu, maka makhluk hidup dapat
digolongkan / diklasifikasikan oleh para ilmuwan dengan mengikuti aturan tertentu.
Proses pengaturan atau
klasifikasi makhluk hidup dalam kategori kelompok tertentu disebut klasifikasi.
Hasil klasifikasi dalam bentuk sistem klasifikasi. Artinya, sistem klasifikasi
adalah suatu sistem yang dapat membuat lebih mudah untuk belajar dan mengenali makhluk
hidup. Cabang ilmu biologi yang secara khusus mempelajari makhluk hidup adalah taksonomi.
Dalam perjalanan selama berabad-abad, sistem Klasifikasi mahkluk hidup juga terus mengalami revisi, dari awal
hanya 2 kerajaan, kini telah berkembang menjadi 6 kerajaan bahkan 7 atau 8 kerajaan ( kingdom ).
Misalnya Fungi yang semula termasuk kingdom plantae dipisahkan
dari Plantae karena fungi heterotrofik, protista dihapus dari kerajaan Animalia menjadi kingdom protista yang berdiri sendiri, Plantae dan Fungi, Monera sekarang dibagi menjadi
archaebacteria dan Eubacteria.
Dasar Klasifikasi
Ada banyak dasar yang dapat
digunakan dalam melakukan klasifikasi mahkluk hidup, beberapa di antaranya
adalah :
1. Berdasarkan persamaan dan perbedaan morfologi.
2. Berdasarkan kegunaannya bagi kehidupan manusia.
3. Berdasarkan ciri-ciri anatomi.
4. Berdasarkan ciri biokimia.
Tujuan Klasifikasi.
Klasifikasi mahkluk hidup
dilakukan dengan tujaun, antara lain :
1. Menyederhanakan objek supaya lebih mudah dipelajari.
2. Untuk mendesripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk
membedakan tiap jenis dan lebih mudah dikenali.
3. Mengelompokkan sesuai persamaan ciri.
4. Untuk mengetahui hubungan kekerabatan dan sejarah evolusi.
Manfaat Klasifikasi
Dengan melakukan klasifikasi,
manusia memperoleh beberapa manfaat, antara lain :
1. Memudahkan dalam mempelajari organisme yang
beranekaragam.
2. Dapat digunakan untuk melihat hubungan kekerabatan antara
organisme.
3. memudahkan dalam melakukan pemanfaatan dan upaya pelestarian
Tahap-Tahap Klasifikasi
beberapa tahapanyang biasa dilakukan dalam kegiatan taksonomis, adalah :
1. Pencandraan Sifat Makhluk Hidup
Pencandraan atau identifikasi adalah pengamatan
karakteristik makhluk hidup. Hal-hal yang diamati meliputi morfologi, anatomi,
fisiologi, kromosom, dan perilaku.
2. Pengelompokkan Makhluk Hidup
Pengelompokkan maksudnya mengelompokkan makhluk hidup sesuai
persamaan ciri.
3. Pemberian Nama / Nomenklatur
Diberi nama untuk membantu kita dalam mengidentifikasi
karakteristik sekelompok makhluk hidup dengan menggunakan tata nama Binomial Nomenklatur.
Sistem
Tata Nama Binomial Nomenclature
Tata Nama Ganda (Binomial
Nomenclature) adalah suatu cara dalam pemberian nama ilmiah bagi tumbuhan
& hewan yang terdiri dari 2 kata (dalam bahasa latin) yang dicetuskan oleh
Carolus Linnaeus.
Aturan
Binomial Nomenclature
Beberapa aturan yang disepakati secara internasional ( hingga saat ini ) dalam penulisan nama ilmiah pada mahkluk hidup, antara lain :
1. Nama ilmiah Terdiri dari dua kata dalam
bahasa Latin atau bahasa asing yang dilatinkan.
2. Kata pertama menunjukkan nama
genus dan kata kedua merupakan penunjuk spesies.
3. Cara penulisan kata pertama
diawali dengan huruf besar, sedangkan nama penunjuk spesies dengan huruf kecil.
4. Apabila ditulis dengan cetak
tegak maka harus digaris bawahi secara terpisah antar kata, sedangkan jika ditulis
dengan cetak miring maka tidak digarisbawahi.
5. Apabila nama spesies terdiri
dari lebih dari dua kata maka kata kedua dan seterusnya harus disatukan dan
ditulis dengan tanda penghubung.
6. Nama penemu ditulis dengan
awal huruf besar dan tidak digarisbawahi dan tidak dicetak miring.
Perhatikan contoh berikut !
Nama ilmiah manusia adalah Homo sapiens atau Homo sapiens atau Homo sapiens
Homo adalah nama genus / marga ( perhatikan huruf H mengawali kata homo )
sapiens adalah nama penunjuk jenis/species
atau perhatikan gambar berikut !
Komentar
Posting Komentar