Sejarah Penemuan Virus dan Karakteristik Virus
Beberapa tahun setelah penemuan
Avery, banyak muncul bukti kuat bahwa DNA merupakan materi genetik pada
beberapa organisme. Bukti terkuat itu diperoleh dari penelitian mengenai
virus. Pada tahun 1952, Alfred
Hershey dan Martha Chase melakukan beberapa percobaan pada bakteriofage (atau
disingkat Fag) – Virus yang menyerang bakteri.
Sebagian besar virus membawa
sekitar 50 gen di dalam selubung proteinnya, meskipun beberapa virus hanya
memiliki tiga gen serta ada pula yang 300 gen.
Virus merupakan penyebab beberapa
penyakit pada manusia, hewan maupun tumbuhan.
Menurut keadaan fisiknya benda
dibedakan menjadi dua macam yaitu benda mati (abiotik) dan benda hidup
(biotik). Biotik dapat melakukan metabolisme di antaranya nutrisi, sintesis, ekskresi,
reproduksi, regulasi, respon terhadap rangsang. Adapun abiotik tidak dapat
melakukan metabolisme.
Virus oleh para ilmuwan dikatakan
sebagai benda mati, jika virus tersebut di luar sel hidup. Namun, jika virus
mendapatkan tempat pada sel hidup/organisme, virus akan menunjukkan aktivitas layaknya
sel hidup, yaitu mampu bereproduksi sehingga dapat bertambah banyak. Dengan demikian
virus dapat dikategorikan sebagai bentuk peralihan antara benda mati dengan
makhluk hidup. Semenjak Anthonie Van Leuwenhoek (1632 – 1723) menemukan
mikroskop, peneliltian tentang mikroorganisme mulai berkembang. Perkembangan
itu makin pesat setelah ditemukannya mikroskop elektron.
Tahun 1882 A. Meyer mendapatkan
suatu penyakit yang menyerang tanaman tembakau, ditandai daunnya berbintik-bintik
kekuningan. A. Meyer mencoba mengekstrak daun yang terinfeksi dan menyemprotkan
ke daun tembakau yang sehat, ternyata daun yang sehat dapat tertulari penyakit
tersebut.
Dengan menggunakan filter (saringan)
yang dapat menyaring bakteri, D. Ivanowsky melakukan penyaringan getah tanaman tembakau
lalu hasilnya dioleskan pada daun tanaman yang sehat,
ternyata tanaman yang sehat menjadi
tertular juga. Kesimpulan mereka, organisme yang menyerang tananam tembakau
adalah patogen yang berukuran sangat kecil/zat kimia yang diproduksi oleh
bakteri dan lolos dari penyaringan.
Pada tahun 1987 M.Bejerink,
berkebangsaan Belanda menemukan fakta bahwa organisme yang menyerang tembakau tidak
dapat tumbuh di dalam medium biakan bakteri dan tidak mati walaupun dimasukkan
ke dalam alkohol. Bejerink menyimpulkan bahwa orgnisme yang menyerang tembakau
tersebut sangatlah kecil yang hanya dapat hidup dalam makhluk hidup yang diserangnya.
Pada tahun 1935, Windell Stanley
dari AS berhasil mengkristalkan organisme yang menyerang tanaman tembakau tersebut
dan diberinya nama TMV (Tobacco Mozaik Virus).
Ciri-ciri virus:
Tidak memiliki bentuk sel
(aseluler) ; Berukuran antara (20 – 300) milimikron; Hanya memiliki satu macam
asam nukleat saja yaitu AND (asam dioksiribo nukleat) atau ARN (asam ribo
nukleat); Berupa hablur atau kristal dengan bentuk yang bervariasi; oval, memanjang,
silindris, kotak dan lain-lainnya; Tubuhnya tersusun atas kepala, kulit
selubung (kapsid) yang berisi ADN atau ARN saja dan serabut ekor.
Sebagai contoh untuk kita pelajari
adalah morfologi dan struktur Bakteriofage, yaitu virus yang mampu menyerang
bakteri Escherichia coli.
1. Bagian kepala.
Bagian ini dibungkus oleh
selubung protein yang disebut kapsid, sebagai pemberi bentuk
Tubuh virus. Kapsid berupa
selubung yang terdiri dari monomer identik yang masing-masing
terdiri rantai polipeptida.
2. Isi tubuh.
Tubuh virus tersusun atas materi
genetik atau molekul pembawa sifat-sifat yang dapat
diturunkan berupa ADN atau ARN
saja. Viru yang isi tubuhnya berupa ADN antara lain:
Papova virus, Herpes virus, Adeno
virus, Pox virus.
Adapun tubuhnya yang berisi ARN antara
lain: Paramyxo virus, Rhabdo virus, Reovirus, Picorna virus, Toga virus. Di
dalam tubuh, virus tidak memiliki organel-organel sel seperti mitokondria,
ribosom dan lain-lainnya.
3. Ekor.
Ekor merupakan alat untuk kontak
ke tubuh organisme yang diserangnya. Ekor terdiri atas
tabung bersumbat yang dilengkapi
dengan serabut-serabut/benang-benang.
Komentar
Posting Komentar